Pemrograman Terstruktur & Pemrograman Berorientasi Objek

Pemrograman Terstruktur
Pemrograman Berorientasi Objek
Memecah program dalam fungsi dan data
Menggabungkan fungsi dan data dalam kelas–kelas atau objek-objek
Memiliki ciri Sequence (berurutan), Selection (pemilihan) dan Repetition (perulangan)
Memiliki ciri Encapsulation (pengemasan), Inheritance (penurunan sifat) dan Polymorphism (perbedaan bentuk dan perilaku)
Struktur program rumit karena berupa urutan proses dan fungsi-fungsi 
Struktur program ringkas, cukup dengan membuat Objek dan class lalu bekerja berdasarkan object dan class tersebut.
Re-use kode program kurang
Kode program sangat re-usable. object dan class dapat digunakan berkali-kali, sehingga dapat menghemat space memori.
Efektif digunakan untuk menyelesaikan masalah kecil dan tidak cocok untuk menyelesaikkan masalah yang rumit, karena nantinya akan kesulitan menemukan solusi permasalahan ketika terjadi error
Efektif digunakan untuk menyelesaikan masalah besar, karena OOP terdiri dari class-class yang memisahkan setiap kode program menjadi kelompok-kelompok kecil, sesuai dengan fungsinya
Mudah diawal, namun kompleks diproses selanjutnya
Sulit diawal (karena harus membuat class) namun selanjutnya akan terasa mudah dan cepat
Eksekusi lebih lambat karena setiap perintah dikerjakan berurutan
Eksekusi lebih cepat karena dieksekusi bersamaan, program hanya mengatur Objek, properties dan method-nya saja

Contoh penerapan pemrograman berorientasi objek:

Contoh penerapan pemrograman terstruktur:


Komentar